Sosialisasi
Pengaruh
Konten
Pornografi
Terhadap
Psikologis
Remaja
dan
Bahaya
Seks
Bebas
Minggu,
30 Juli 2017
Pagi
yang cerah
menemani
teman-teman
SMP dan SMA sederajat yang sedang
mengikuti
kegiatan
sosialisasi
di balai
desa
Bicabbi.
Sosialisasi yang sedang
dilaksanakan
berkaitan
dengan
adanya
dampak
dari
pergaulan
remaja
yang bebas
tanpa
batas.
Acara yang diselenggarakan
oleh
mahasiswa
KKN UTM Kelompok 71 bekerjasama
dengan
aparat
desa
Bicabbi
dan diikuti oleh siswa siswi SMP dan SMA sederajat yang ada di desa
Bicabbi ini
bertema
“Sosialisasi
Pengaruh
Konten
Pornografi
Terhadap
Psikologis
Remaja
dan
Bahaya
Seks
Bebas”.
Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
memberikan
pengetahuan
tambahan
mengenai
bahaya
seks
bebas
dan
bagaimana
konten
pornografi
mempengaruhi
tindakan
seks
bebas
di kehidupan
remaja
kita
saat
ini.
Kita
semua
telah
mengetahui
bahwasanya
internet merupakan
salah
satu
hasil
revolusi
teknologi,
dimana internet saat
ini
menjadi
salah satu perangkat teknologi yang mengglobal. Internet membuat
dunia yang luas ini menjadi satu genggaman. Semua pekerjaan manusia
dimudahkan dengan adanya penemuan internet.
Internet
pada perkembangannya membawa dampak-dampak yang serius bagi kehidupan
manusia, internet membawa dampak yang positif, salah satu dampak
positif yang dihasilkan oleh internet adalah mulai munculnya toko
toko online dan beberapa aplikasi pencarian yang memudahkan segala
urusan manusia. Di bidang pendidikan, pembelajaran juga semakin
merambah ke dunia internet, penggunaan media pembelajaran yang
berbasis internet sekarang ini sering digunakan oleh para pengajar
pengajar muda yang berorientasi ke pemikiran modern.
Memang
banyak dampak positif yang dihasilkan oleh internet, tapi hal ini
tidak berarti internet selalu membawa dampak positif bagi manusia.
Penemuan menyatakan bahwa ternyata dampak negatiif internet lebih
banyak dibandingkan dengan dampak positif nya. Dampak negatif
internet salah satunya adalah yang dibahas pada sosialisasi hari ini
terkait dengan pengaruh konten pornografi terhadap psikologis remaja
dan bahaya seks bebas. Mengapa konten pornografi dapat mempengaruhi
psikologis remaja?
Remaja
adalah masa transisi dari anak-anak menuju ke dewasa, biasanya masa
remaja kisaran pada umur 12-19 tahun. Pada masa ini, seseorang akan
merasa inginn tahu, merasa ingin dimengerti oleh orang lain dan
merasa ingin difahami oleh orang lain. Dengan adanya rasa ingin tahu
dan dibantu oleh adanya media sosial, konten pornografi bisa dengan
mudah tersebar. Usia muda, usia remaja adalah masa-masa dimana
seksualitas masih menggeb-gebu. Tetapi kemampuan biologis seksualitas
remaja tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup untuk melakukan
kegiatan seks. Pada umur tertentu, seksualitas menjadi sangat
dibutuhkan terlebih pada masa-masa pubertas pertama dan pubertas
kedua. Tetapi seksualitas pada remaja yang tidak dikontrol kemudian
yang dapat menjurus pada seks bebas, apabila terus dilakukkan
berulang-ulang maka dapat terjangkit viirus ganas yang biasa disebut
HIV. Ini adalah penyakit yang menyerang kkekebalan sistem imun tubuh.
Bagaimana
cara agar remaja dapat terjauh dari bahaya seks bebas dan kecanduan
terhadap konten pornografi?. Pendidikan merupakan salah satu cara
yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pendidikan yang
dimaksud bisa dikategorikan pada pendidikan formal dan non formal.
Pendidikan formal misalnya adalah pendidikan seks sejak dini yang
diberikan di sekolah. Selain itu, peran orang tua sebagai lembaga
nonformal juga sangat diperlukan sebagai kontrol perilaku anak.
Orangtua adalah orang terdekat yang selalu memberikan support apapun
untuk anak, baiknya orang tua harus selalu memantau perkembangan
psikologis dan tumbuh kembang anaknya baik itu pergauan dengan teman
sebaya di sekkolah maupun di masyarakat. Anak yang selalu
diperhatikan oleh orang tua biasanya mereka merasa dimengerti dan
tidak prlu mencari perhatian kepada orang lain di luar keluarganya,
sehingga mereka bisa terbebas dari pergaulan dan seks bebas. Anak
yang jarang dipantau dan diperhatikan oleh orang tua biasanya
cenderung mencari perhatian dari orang lain sehingga mereka lebih
mudah terjerumus.
Dari
kedua sumber diatas, kontrol masyarakat adalah salah satu point
penting dimana pergaulan remaja di masyarakat dapat diketahui,
masyarakat disini berperan penting untuk memantau pergerakan
pemuda-pemudi agar selalu berada pada arah positif dan bisa memajukan
daerahnya tidak malah membuat nama daerah tempat tinggalnya menjadi
tercemar karena hal-hal yang buruk. Kontrol diri sendiri juga menjadi
hal yang penting untuk dilakukan oleh remaja saat ini. Kontrol diri
yang dimaksud adalah dengan selalu berfikir yang positif, melakukan
filter terhadap pemilihan teman dalam bergaul dan selalu taat
terhadap perintah agama dan orang tua. Menempuh pendidikan dengan
baik dan disiplin adalah kunci kesuksesan pemuda penerus bangsa.
Pemuda Indonesia adalah pemuda yang cinta dengan harga dirinya.





0 komentar:
Posting Komentar